INTISARI
Kanker menempati
urutan lima besar di dunia sebagai penyebab kematian. Selain itu, satu
penderita kanker meninggal setiap 11 menit dan muncul kasus kanker baru setiap
3 menit. Penelitian mengenai tanaman obat asli Indonesia diantaranya kunyit (Curcuma
longa L.), jahe merah (Zingiber officinale ‘Sunti’), dan temulawak (Curcuma
zanthorrhiza Roxb.) terbukti secara efektif mampu melawan sel kanker. Tujuan
penelitian ini adalah membuat tablet hisap ekstrak kombinasi temulawak, kunyit,
dan jahe merah dengan perbedaan konsentrasi PVP sebagai bahan pengikat dan
mengetahui konsentrasi PVP yang dapat memberikan sediaan yang baik sesuai
dengan persyaratan Farmakope Indonesia.
Tablet hisap ekstrak kombinasi temulawak, kunyit, dan jahe merah dibuat secara granulasi basah, uji sifat fisik yang
dilakukan meliputi penampilan fisik, keseragaman
bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, uji friabilitas, dan waktu larut
berdasarkan persyaratan dalam Farmakope Indonesia edisi III dan IV kemudian dianalisis statistik
menggunakan analisis statistik Anova Satu Arah. Data hasil ujit anggap rasa oleh sukarelawan dianalisis menggunakan analisis statistik Kruskal Wallis.
Formulasi tablet
hisap ekstrak kombinasi temulawak, kunyit, dan jahe merah dengan variasi kadar
PVP 2-6% memenuhi syarat uji sifat fisik tablet hisap. Variasi kadar PVP secara
signifikan berpengaruh terhadap waktu alir granul, sudut diam granul, ukuran
tebal tablet, keseragaman bobot, kekerasan, dan kerapuhan tablet hisap. Akan
tetapi, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap waktu larut tablet hisap.
Kata kunci : kunyit (Curcuma
longa L.), jahe merah (Zingiber officinale ‘Sunti’), temulawak (Curcuma
zanthorrhiza Roxb.), tablet hisap, polivinilpirolidon
Korespondensi: setiadwi_wardhani@yahoo.com